InspirationKerjasamaKesiswaan

Estafet Kepemimpinan: Pisah Sambut yang Tak Biasa

 

Suasana haru dan hangat menyelimuti acara pisah sambut kepala sekolah pada Senin, 2 Juni 2025. Sebuah momen yang menandai babak baru dalam perjalanan kepemimpinan Smanela. Namun, yang menjadikannya berbeda adalah bentuk transisi yang tidak biasa. Dari kekosongan kepemimpinan, hadir kepala sekolah sementara, sebelum akhirnya kepemimpinan resmi berpindah kepada kepala sekolah definitif. Acara yang digelar di aula ini dihadiri oleh para guru-guru SMAN 1 Lawang, guru-guru SMAN 1 Dampit, perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan, lurah, komite, dan kepala sekolah sekabupaten Malang.

Selama tiga bulan terakhir, posisi kepala sekolah dijabat sementara oleh Bapak Sugeng Satrio Utomo S.Pd. M.Pd.. Meskipun masa tugasnya singkat, beliau mengambil peran penting dalam menjaga kestabilan manajemen sekolah. “Dalam masa yang singkat ini, saya harus bisa menggerakkan guru-guru dengan baik, dengan aturan yang sesuai, dan membuat siswa-siswi lebih senang terhadap pelajaran,” ungkap Pak Sugeng. Guru-guru Smanela pun memberikan apresiasi atas kehadiran beliau yang tidak hanya menjaga ritme sekolah, tapi juga memberikan keteladanan dan semangat.

Kemudian, estafet kepemimpinan secara resmi dilanjutkan oleh Ibu Syarifatur Rofiah M.Pd., yang dilantik dan mulai bertugas sebagai kepala sekolah definitif SMAN 1 Lawang. Kehadiran beliau disambut dengan sangat antusias dan harapan besar, yang dilihat sebagai sosok pembawa semangat segar bagi sekolah. Bu Syarifah merasa terkesan karena guru, komite, siswa, dan lainnya menerima beliau dengan tangan terbuka dan apa adanya.

Kehadiran guru dari SMA Negeri Dampit serta Cabang Dinas Pendidikan menambah nuansa kekeluargaan dalam acara ini. Mewakili Cabdin, Bapak Bono menyampaikan apresiasi dan harapannya untuk SMAN 1 Lawang ke depannya. “Pak Sugeng memegang nakhoda selama tiga bulan dengan bagus sekali dan aktif. Harapannya untuk Bu Syarifah bisa mengemban amanatnya dengan baik, membangun komunikasi dengan warga Smanela, dan memaksimalkan prestasi siswa.”

Pisah Sambut Kepala SMAN 1 Lawang kemudian ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan, foto bersama, dan doa bersama. Tidak ada panggung megah, tidak ada sorakan siswa, namun semangat dan kekhidmatan tetap terasa. Acara ini menjadi pengingat bahwa transisi bukanlah akhir dari sesuatu, melainkan awal dari kerja bersama yang baru. Smanela kini memasuki babak baru, dipimpin oleh sosok baru, dengan harapan dan tekad yang tak pernah padam: mencerdaskan generasi, memaksimalkan prestasi, tanpa henti.

 

What's your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in:Inspiration