HumasSarana Prasarana

Gerak Tangkas Tim Satgas Smanela

Gerak Tangkas Tim Satgas Smanela

Sabtu, 5 September 2020,  SMA Negeri 1 Lawang mengadakan kegiatan sterilisasi, guna mempersiapkan pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada hari Senin, 7 September  ini. Proses sterilisasi tersebut melibatkan sejumlah pihak, terutama PT.Molindo, yang sudah dua kali bekerja sama dalam upaya penyemprotan desinfektan pencegahan COVID-19.

Pers Puspita, dalam wawancaranya dengan Bapak M. Juzki Arif, M.Pd.I. selaku ketua SATGAS COVID Smanela, menuturkan bahwa persiapan pembelajaran tatap muka saat ini sudah direncanakan dan disusun jauh-jauh hari, bahkan lebih dari 1 bulan. Persiapan yang panjang tersebut bertujuan mempersiapkan sarana siswa, dan menambah prasarana karena di awal tahun pelajaran baru.

Pemberdayaan sterilisasi difokuskan pada ruang-ruang kelas yang akan dan selesai dipergunakan pembelajaran. Strategi Tim SATGAS Smanela tak kalah kuat demi memantau aktivitas siswa agar tetap selamat. Tim yang berjumlah 17 orang ini, bertugas untuk mengontrol siswa dari masuk hingga keluar.

Persentase jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas adalah 25% dari jumlah keseluruhan yang dibagi dalam 2 gelombang. Jadwal tatap muka yang seharusnya dilaksanakan 5 hari, hanya diterapkan 3 hari sebagai uji coba. Kegiatan pembelajaran luring juga dilakukan rotasi jenjang yang berbeda tiap minggunya.

Protokol kesehatan yang sudah disiapkan antara lain, pengecekan suhu badan, pengaturan rute jalan di wilayah sekolah, pembagian tabir atau pelindung wajah kepada Bapak/Ibu pengajar dan staf, juga kepada siswa saat masuk ke dalam ruang kelas. Tidak luput penataan parkir, serta sirkulasi ruang yang telah diatur sedemikian rupa.

Dengan keputusan membuka pembelajaran tatap muka, alat protokol kesehatan dan sarana cuci tangan yang bertambah banyak, tentu membutuhkan perhatian dana yang besar. Sumber anggaran untuk membiayai hal tersebut, berasal dari dana BOS , BPOPP, dan Komite.

“Kita harus saling menguatkan, kami merasa sudah sangat siap karena sarana sudah terpenuhi, sehingga perangkat lunaknya juga harus terpenuhi. Program prosedur yang sudah ditata sedemikian rupa, kemudian disosialisasikan pada Tim SATGAS, agar mengetahui tugas masing-masing, dan tidak bingung mengkoordinasi jalannya kegiatan.” Tegas Bapak Juzki.

Sebagai penutup, beliau berharap agar semua diberi kesehatan, dan pandemi segera berakhir, sehingga semuanya berjalan dengan normal. Utamanya, tidak sedikit para pendidik yang berusia 50 tahun keatas, yang memiliki kerentanan sangat tinggi. Kedisiplinan dari diri sendiri menjalankan protokol, dan menyemangati satu sama lain, merupakan usaha kita untuk saling melindungi.( SNA/JZA)


What's your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Comments are closed.

More in:Humas